Langsung ke konten utama

Jurnal Fasilitator Matrikulasi IIP B7 - Adab Menuntut Ilmu -

Minggu ini adalah minggu pertama menjadi seorang Fasilitator Matrikulasi IIP Batch 7, seru!!! banyak rasa dan cerita baru yang dialami. Antusiasme para peserta pun berhasil mengingatkanku kepada gairah awal dulu ketika pertama kali mengikuti MIIP, sangat semangat menerima segala ilmu baru, bagaikan seseorang yang selama ini teramat haus akan ilmu lalu menemukan sebuah sumber ilmu yang yang tepat dan dicari-cari sejak dulu. Walaupun tidak semua peserta terlihat seantusiasme itu, tetapi sebagian besar menunjukkannya. Yang lain mungkin karena kondisi kesibukannya yang agak padat sehingga terkadang baru merespon materi pada jam-jam masing-masing.

Ilmu pertama yang diberikan adalah tentang Adab Menuntut Ilmu, ya adab dirasa sederhana, tetapi sebenarnya itu adalah hal penting dan prinsip sebelum kita menuntut ilmu karena itu akan membuat ilmu yang kita dapatkan akan menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat dan berkah bagi kita. Hal ini tentu saja tidak hanya menjadi ilmu baru bagi para matrikan tetapi juga menjadi pengingat untuk saya selaku fasilitator yang jujur karena sifat manusiawi terkadang muncul kondisi tanpa adab ketika sedang menuntut ilmu, oh okey ternyata inilah yang dinamakan menjadi seorang fasilitator adalah kuta sedang meremedialkan diri dengan elegant, noted.

Selain itu ketika berdiskusi dan membaca NHW yang diberikan para matrikan, ternyata diri ini malah yang sangat mendapatkan input dari apa yang matrikan tanyakan dan tuliskan dalam NHW mereka. Oh lagi-lagi diri ini tersadar, ternyata inilah yang dimaksud dengan "learning by teaching" ketika kita menjadi seorang fasilitator.

Ketika menulikan NHW pun, saya jadi mengetahui kadar kualitas saya dalam memfasilitasi mereka, ternyata sepertinya masih banyak yang mesti ditingkatkan terlihat ada beberapa matrikan yang masih belum memahami dengan sadar apakah jurusan ilmu kehidupan mereka, hal ini tentunya akan menjadi catatan dan perbaikan di penyampaian materi matrikulasi matrikulasi selanjutnya.

Yang ternyata baru sangat saya sadari ketika menjadi seorang fasilitator adalah ternyata hal ini bisa membuat mata berbinar dan hati ini sangat berbahagia ketika sudah menyampaikan materi dan berdiskusi dengan para matrikan, okey saya menemukan satu lagi hal yang ternyata membuat saya bahagia, apakah ternyata ini juga proses saya untuk menemukan jurusan ilmu kehidupan lainnya? Mari kita catat dan amati perjalanan fasilitator 8 minggu ke depan.

"Bersungguh-sungguhlah di dalam maka Kau akan keluar dengan kesengguhan itu", Dodik Mariyanto.

#JurnalRefleksiMIIPB7
#FasilitatorMatrikulasi
#FasilMatrikulasiIIP
#JRFMIIPB7sesi1

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERAN AYAH DAN BUNDA DALAM PENDIDIKAN FITRAH SEKSUALITAS ANAK

Subhanallah, ternyata tanpa sadar gaya pengasuhan rentan LGBT itu sudah Orang tua lalukan sejak anak masih dalam rahim Ibunya. Semenjak anak berada di rahim Ibunya, seringkali kita orang tua memiliki harapan berlebih atas jenis kelamin yang diinginkan. Begitupun setelah dilahirkan ternyata ketetapan Allah tidak sesuai yang diharapkan maka orang tua kerap kali kecewa dan inipun akan menimbulkan “kerenggangan” hubungan bathin antara ayah bunda dengan anaknya, sehingga hal inipun memiliki dampak psikologis tertentu. Lalu Ekspektasi akan melanjutkan preferensi, dan preferensi akan menimbulkan pola dan gaya asuh yang agak memaksakan pengasuhan sesuai dengan jenis kelamin yang diharapkan (Adriano Rusfi, 2018). Ketika ayah mengharapkan seorang anak laki-laki, lalu yang lahir adalah seorang anak perempuan, maka terkadang anak perempuan tersebut menjadi kelaki-lakian atau sebutan awam kita adalah tomboy. Tentunya hal ini bukan tanpa kebetulan, karena tentunya ada efek pengasuhan ayah yang h...

Jangan Sepelekan Limbah Kulit Udang

Moms, suka sebel gak sih sama limbah kulit udang yang kalau kita diamkan beberapa saat saja aromanya seperti bau busuk bangkai dan juga mengundang lalat, jadi kesannya jorok sekali ya. Bikin jadi malas mengolah udang karena persoalan limbah kulitnya sangat menggangu sekali, sampai-sampai jadi bulan-bulanan orang rumah 😒😢. Nah sekarang Moms tidak perlu khawatir lagi, karena mensiasati limbah kulit udang agar tidak beraroma busuk itu ternyata sangat mudah, cukup rebus kulit udang sampai berwarna kemerahan, setelah itu kita saring dan buang airnya baru deh kita buang di tempat sampah, insyaAllah gak ada lagi aroma-aroma luar biasa menyengat itu 😁. Tapi ternyata bagi Moms penggiat zero waste, alih-alih membuang limbah kulit udang ini ke tempat sampah, ternyata limbah kulit udang yang tadi telah direbus bisa dilanjutkan perlakuannya hingga menjadi kaldu kulit udang loh Moms, caranya pun sederhana. 1. Cuci Limbah kulit udang dan rebus dengan air secukupnya sampai warna kulit u...

JURNAL REFLEKSI FASILITATOR MATRIKULASI BATCH 7 SESI 7

Rasanya seperti panen durian, minggu ini judulnya analisa ST30, baik yang punya matrikan, pun yang punya pengurus regional. Qodarullah, timingnya pas banget antara NHW #7 Matrikulasi ini, dengan NHW Training Manajer TnC. Rasanya kek, ah syudahlah. Alhamdulillah sama Allah dikasih banyak latihan buat baca hasil ST30, biar kemampuan analisis nya makin ciamik 😁, menikmati apapun kondisi yang diberikan oleh Allah, agar waras menjalankan peran. Bahagia? Belum pada level bahagia banget sih, tapi ndak yang bikin stress banget, hanya memang ketika ingin merambah profesional, tetiba sang anak meminta perhatian atas waktu mamaknya yang banyak berkurang untuknya saat ini. Mulai protes ketika mamak pegang HP, wah lagi-lagi disini ilmu matrikulasi diuji. Ketauan fasilnya belum pada tahap Be Do Have. Duh.