DARURAT BAPER
Ya, mungkin dua kata itu yang bisa merefleksikan kondisi kelas di minggu ke 3 ini. Baper dimulai dan tak berkesudahan sejak materi dibagikan hingga akhir review NHW. Tidak hanya peserta tetapi fasilitator pun dilanda baper ketika membaca hasil NHW para peserta, dengan emosi naik turun mereka tampak jelas hanya dari tulisan NHW yang dibuat.
Hikmah kali ini adalah tentang bersyukur. Allah menguji hambanya berbeda-beda, ada yang menguji dari orang tuanya, dari suaminya, bahkan dari anak-anak. Maka tetaplah berbaik sangka kepada Allah, sesuai dengan mantra kita minggu ini adalah "Fokus pada terangnya bukan gelapnya". Sesungguhnya Allah memberikan setiap makhluknya ujian tentunya karena hambanya dapat mengatasi dan melewati ujian itu yang akhirnya akan menjadi hamba yang penuh syukur dan semakin bertakwa kepada Allah, ya itulah cara Allah menyampaikan "surat cintaNYA" kepada kita.
NHW kali ini membuat fasilitator agak kelabakan ketika karena dari satu NHW tidak cukup waktu 5 menit untuk membaca dan memberikan feedback, NHW kali ini rasanya menjadi ajang mengalirkan rasa para peserta atas apa yang ada di hatinya selama ini, terbukti dari NHW yang berlembar-lembar bagaikan buletin, dan tentunya semuanya menjadi reaponsibilitas fasil untuk membaca dan memberikan feedback, alhasil management gadget pun kedodoran blaaas 😂😂😂.
Tetapi sisi baiknya adalah, semua serasa lega, seperti sudah membuang sampah bertahun-tahun lamanya, dan yang terpenting proses memaafkan dan menerima berhasil dilakukan oleh para peserta. Pun peserta yang saat materi #2 baper karena perpisahannya dengan suami, menjadi lebih bisa tenang dan menerima kondisinya, hal ini terbaca dari NHW beliau.
Aaah, menjadi fasilitator itu ternyata menjadi orang yangvpaling menamg banyak dari proses perkuliahan matrikulasi ini.
MasyaAllah, rencana Allah memang hebat, Allah jadikan saya fasilitator di batch ini (setelah batch lalu gagal), karena begitu banyak hikmah untuk saya saat ini, dan ketika waktunya tepat. Alhamdulillah.
Komentar
Posting Komentar