Langsung ke konten utama

Jurnal Refleksi Fasilitator #3 MIIPB7

DARURAT BAPER

Ya, mungkin dua kata itu yang bisa merefleksikan kondisi kelas di minggu ke 3 ini. Baper dimulai dan tak berkesudahan sejak materi dibagikan hingga akhir review NHW. Tidak hanya peserta tetapi fasilitator pun dilanda baper ketika membaca hasil NHW para peserta, dengan emosi naik turun mereka tampak jelas hanya dari tulisan NHW yang dibuat.

Hikmah kali ini adalah tentang bersyukur. Allah menguji hambanya berbeda-beda, ada yang menguji dari orang tuanya, dari suaminya, bahkan dari anak-anak. Maka tetaplah berbaik sangka kepada Allah, sesuai dengan mantra kita minggu ini adalah "Fokus pada terangnya bukan gelapnya". Sesungguhnya Allah memberikan setiap makhluknya ujian tentunya karena hambanya dapat mengatasi dan melewati ujian itu yang akhirnya akan menjadi hamba yang penuh syukur dan semakin bertakwa kepada Allah, ya itulah cara Allah menyampaikan "surat cintaNYA" kepada kita.

NHW kali ini membuat fasilitator agak kelabakan ketika karena dari satu NHW tidak cukup waktu 5 menit untuk membaca dan memberikan feedback, NHW kali ini rasanya menjadi ajang  mengalirkan rasa para peserta atas apa yang ada di hatinya selama ini, terbukti dari NHW yang berlembar-lembar bagaikan buletin, dan tentunya semuanya menjadi reaponsibilitas fasil untuk membaca dan memberikan feedback, alhasil management gadget pun kedodoran blaaas 😂😂😂.

Tetapi sisi baiknya adalah, semua serasa lega, seperti sudah membuang sampah bertahun-tahun lamanya, dan yang terpenting proses memaafkan dan menerima berhasil dilakukan oleh para peserta. Pun peserta yang saat materi #2 baper karena perpisahannya dengan suami, menjadi lebih bisa tenang dan menerima kondisinya, hal ini terbaca dari NHW beliau.

Aaah, menjadi fasilitator itu ternyata menjadi orang yangvpaling menamg banyak dari proses perkuliahan matrikulasi ini.

MasyaAllah, rencana Allah memang hebat, Allah jadikan saya fasilitator di batch ini (setelah batch lalu gagal), karena begitu banyak hikmah untuk saya saat ini, dan ketika waktunya tepat. Alhamdulillah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERAN AYAH DAN BUNDA DALAM PENDIDIKAN FITRAH SEKSUALITAS ANAK

Subhanallah, ternyata tanpa sadar gaya pengasuhan rentan LGBT itu sudah Orang tua lalukan sejak anak masih dalam rahim Ibunya. Semenjak anak berada di rahim Ibunya, seringkali kita orang tua memiliki harapan berlebih atas jenis kelamin yang diinginkan. Begitupun setelah dilahirkan ternyata ketetapan Allah tidak sesuai yang diharapkan maka orang tua kerap kali kecewa dan inipun akan menimbulkan “kerenggangan” hubungan bathin antara ayah bunda dengan anaknya, sehingga hal inipun memiliki dampak psikologis tertentu. Lalu Ekspektasi akan melanjutkan preferensi, dan preferensi akan menimbulkan pola dan gaya asuh yang agak memaksakan pengasuhan sesuai dengan jenis kelamin yang diharapkan (Adriano Rusfi, 2018). Ketika ayah mengharapkan seorang anak laki-laki, lalu yang lahir adalah seorang anak perempuan, maka terkadang anak perempuan tersebut menjadi kelaki-lakian atau sebutan awam kita adalah tomboy. Tentunya hal ini bukan tanpa kebetulan, karena tentunya ada efek pengasuhan ayah yang h...

Jangan Sepelekan Limbah Kulit Udang

Moms, suka sebel gak sih sama limbah kulit udang yang kalau kita diamkan beberapa saat saja aromanya seperti bau busuk bangkai dan juga mengundang lalat, jadi kesannya jorok sekali ya. Bikin jadi malas mengolah udang karena persoalan limbah kulitnya sangat menggangu sekali, sampai-sampai jadi bulan-bulanan orang rumah 😒😢. Nah sekarang Moms tidak perlu khawatir lagi, karena mensiasati limbah kulit udang agar tidak beraroma busuk itu ternyata sangat mudah, cukup rebus kulit udang sampai berwarna kemerahan, setelah itu kita saring dan buang airnya baru deh kita buang di tempat sampah, insyaAllah gak ada lagi aroma-aroma luar biasa menyengat itu 😁. Tapi ternyata bagi Moms penggiat zero waste, alih-alih membuang limbah kulit udang ini ke tempat sampah, ternyata limbah kulit udang yang tadi telah direbus bisa dilanjutkan perlakuannya hingga menjadi kaldu kulit udang loh Moms, caranya pun sederhana. 1. Cuci Limbah kulit udang dan rebus dengan air secukupnya sampai warna kulit u...

JURNAL REFLEKSI FASILITATOR MATRIKULASI BATCH 7 SESI 7

Rasanya seperti panen durian, minggu ini judulnya analisa ST30, baik yang punya matrikan, pun yang punya pengurus regional. Qodarullah, timingnya pas banget antara NHW #7 Matrikulasi ini, dengan NHW Training Manajer TnC. Rasanya kek, ah syudahlah. Alhamdulillah sama Allah dikasih banyak latihan buat baca hasil ST30, biar kemampuan analisis nya makin ciamik 😁, menikmati apapun kondisi yang diberikan oleh Allah, agar waras menjalankan peran. Bahagia? Belum pada level bahagia banget sih, tapi ndak yang bikin stress banget, hanya memang ketika ingin merambah profesional, tetiba sang anak meminta perhatian atas waktu mamaknya yang banyak berkurang untuknya saat ini. Mulai protes ketika mamak pegang HP, wah lagi-lagi disini ilmu matrikulasi diuji. Ketauan fasilnya belum pada tahap Be Do Have. Duh.